Senin, 23 Desember 2013

Inkado Riau Dikukuhkan

PEKANBARU (RP) - Pengurus Indonesia Karate Do (Inkado) Riau periode 2013-2018 yang dipimpin Syamsul Bahri resmi dikukuhkan Ketua Umum PB Inkado H Subagio, Sabtu (21/12) di Hotel Arowana Pekanbaru.

Ketua Umum PB Inkado H Subagio berharapkan dengan dilantiknya kepengurusan baru segera melakukan rekonsiliasi organisasi dan  segera melakuan pembinaan terhadap atlet muda untuk prestasi ke depannya. 

“Dipusat memang terjadi perpecahan. Ada dua versi PB Inkado. Namun saya minta di daerah agar bijak menanggapinya,” ungkapnya saat memberikan kata sambutan.

Ketua dewan guru Inkado pusat Kanco GA Pesik juga berharap Inkado Riau berjalan dengan baik dan menghasilkan atlet yang berprestasi baik regional maupun nasional.

Sementara itu Ketua Umum Inkado Riau Syamsul Bahri mengatakan pelantikan ini juga menjawab keberadaan Inkado Riau selama ini.  

“Saya tidak memungkiri ada dinamika organisasi di internal Inkado Riau. Bahkan dinamika tersebut membuat organisasi sempat stagnan hingga akhirnya pelantikan pengurus Inkado Riau ini terlaksana. Saya berharap semua pengurus bersinergi demi kemajuan Inkado Riau ke depannya,” ujarnya.

Selain acara pelantikan Inkado Riau  juga dilakukan ujian kenaikan sabuk. Sebanyak 44 kohai terdiri dari 30 kohai Riau, 10 kohaiSumatera Barat dan empat kohai Kepulauan Riau. 

Pada kesempatan itu juga Dewan Guru Kanco GA Pesik menyerahkan sabuk kehormatan kepada beberapa orang. Sabuk kehormatan itu diberikan agar bisa memantu pengurus Inkado Riau dan sabuk yang di bawahnya.(*3/das)

Link Sumber

Senin, 21 Oktober 2013

Inkado Gelar Latihan Bersama dan UKS

PEKANBARU(RP)- Sebanyak 114 Karateka Inkado (Indonesia Karate-do) Kota Pekanbaru mengikuti Latihan (Gashuku) bersama di lapangan bola Asrama Pancasila, Sabtu (19/10) dan ujian kenaikan sabuk di Den Pom TNI AD Jalan Ahmad Yani, Ahad (20/10).

Latihan bersama ini dibuka Ketua Umum Inkado Provinsi  Riau Ir Syamsul Bahri didampingi Ketua Inkado Kota Pekanbaru Kapten CPM Simon Sugiartono. “Latihan bersama ini bertujuan untuk pemantapan dan penyeragaman teknik,” ujar Syamsul Bahri.

“Selain itu, latihan ini sekaligus mempererat silaturahmi antar sesama dojo yang ada di Pekabaru sehingga nantinya bisa menjadikan Inkado menjadi lebih baik ke depannya dan menelurkan atlet berprestasi,” ujar tambahnya

Sementara ujian kenaikan sabuk (UKS) dilaksanakan  di Aula Madenpom 1/3 Pekanbaru dibuka Ketua Inkado Pekanbaru, Kapten Simon didampingi pembina Inkado Riau DanDempon 1/3 Mayor CPM Tugino SSos

“Kami berharap dengan ujian kenaikan sabuk ini para karateka selalu menjaga disiplin, kekompakan dan percaya diri dalam mengambil keputusan sehingga menjadi atlet karate yang bisa dibanggakan,” tuturnya.

Ketua Keluarga Sabuk Hitam Provinsi Riau,  Murseno, mengatakan kegiatan ini menjadi agenda tetap Inkado Riau sekaligus mengevaluasi latihan.(*3/das)

Link Sumber

Jumat, 06 September 2013

Inkado Bantah Recoki Forki

Jakarta - Pengurus Induk Inkado membantah telah merecoki atau mengganggu eksistensi PB Forki.
Bahkan sebaliknya, PB Forki telah melakukan intervensi terhadap Inkado, terkait adanya musyawarah besar istimewa yang memilih Aldrin Tando sebagai Ketua Umum Induk Inkado.

"PB Forki sudah mencampuri urusan perguruan. Padahal, di dalam AD/ART Forki, kepengurusan perguruan tidak memerlukan surat keputusan (Skep) dari PB Forki," ujar Ketua Harian Induk Inkado Asril Ashari, Minggu (15/9).
Asril menegaskan, tidak ada satu pun pasal di dalam AD/ART Forki yang memberikan wewenang kepada Ketua Umum PB Forki untuk mengatur Mubes Inkado.
"Karena itu kami meminta kepada PB Forki untuk tidak mencampuri urusan perguruan," tegasnya.
Pada kesempatan itu Asril menerangkan, Mubes Istimewa diadakan karena adanya mosi tidak percaya dari 23 korda.
Sedangkan kepengurusan Subagyo tidak didukung oleh Korda kecuali Sumut dan Jabar.

"Sayang PB Forki tidak berpikir jernih, dan seperti nya tidak membedakan antara organisasi dan hubungan pribadi dengan orang-orang di kepengurusan Subagyo. Inkado tetap satu, karena semua Korda & sebagian besar anggota KSH (keluarga sabuk hitam) mendukung Mubes Istimewa," tegasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PB Forki Hendardji Soepandji mengatakan, Mubes Istimewa Inkado harus dilakukan oleh Subagyo Cs. Hendardji juga menyesalkan, adanya pernyataan beberapa pengurus Induk Inkado yang menyebutkan Forki telah "membunuh" karier atlet Inkado. Dia menilai Inkado sudah mengerecoki PB Forki.
link sumber

Jumat, 30 Agustus 2013

13 karateka dilarang berlaga, ajang Piala Mendagri kisruh

Sindonews.com  - Di gelar selama tiga hari sejak 29 Agustus hingga 31 Agustus di Gedung Gor Ngurah Rai, Denpasar,  ajang kompetesi kejuaran karate tingkat nasional dengan  memperebutan piala Mendagri/ menuai kisruh dan protes.

Dari  23 perguruan dengan jumlah sekitar 800 orang atlet karate se Indonesia  yang ikut dalam ajang kejuaraan karate tingkat nasional ini ,  protes tersebut muncul dari salah satu perguruan dengan nama indonesia karate do atau Ikado.

Pihak Indonesia Karate Do atau Ikado memprotes  pengurus besar federasi olahraga karate-do Indonesia  PB FORKI lantaran 13 atlet Ikado dilarang untuk  bertanding.

Tidak cukup sampai disana , pihak ikado juga  menunjukan berbagai macam alat bukti dari pembayaran untuk ikut kejurnas tersebut.

Sehubungan dengan itu  melalui Ketua Bina dan Prestasi Inkado,  Deni Tumiwa mengatakan, pihak ikado juga sudah melayangkan gugatan dengan menyewa pengacara OC Kaligis dengan maksud mensomasi pihak PB FORKI yang dianggap telah melakukan tindakan yang semena-mena tanpa ada pemberitahuan yang jelas soal 13 atletnya yang tidak boleh bermain dalam Kejurnas ini.

Sementara Ketua Umum PB FORKI,  Hendarji Supanji  membantah tudingan merugikan atlet-atlet indonesia karatedo (Inkado) pimpinan Aldrin Tando tentang 13 atlet yang tidak boleh bertanding selama Kejurnas berlangsung.

“Mereka boleh bertanding namun tidak memakai nama perguruan Ikado,  hal tersebut dikarenakan 13 atlet melakukan pendaptaran kepada pihak Ikado pimpinan Aldrin Tanjo, 13 atlet ini di perbolehkan bertanding dengan mengatas namakan pemda dari masing-masing provinsi,”ujarnya Jumat (30/8/2013) saat di temui di Gor Ngurah Rai, Denpasar.

Supanju menambahkan, penolakan tersebut di landaskan karena dalam kubu Ikado ada  dualisme kepengurusan.

 “PB FORKI  tidak menghendaki terjadinya dualisme kepengurusan di inkado dan meminta kedua kepengurusan tersebut untuk bersatu agar para atlet tidak dirugikan,”ungkapnya.

Sebelumnya  PB FORKI  sudah melakukan pertemuan dengan kedua kubu yaitu inkado pimpinan Alldrin Tando hasil Mubes Istimewa pada maret 2013 di Jakarta dan Inkado pimpinan Subagio hasil Mubes pada Januari 2013 di Cibubur,  tapi ternyata kedua pihak belum bisa duduk bersama  akhirnya PB FORKI mengeluarkan surat untuk pengiriman peserta kejuaraan piala Mendagri itu harus melalui Inkado yang dipimpin oleh Subagio.

sebelumnya, pengurus besar PB FORKI dinilai telah merugikan atlet-atlet pengurus induk indonesia karatedo (Inkado) pimpinan Aldrin Tando karena tidak diperbolehkan tampil pada kejurnas piala Mendagri xvii di Bali 29-31 Agustus 2013.


(wbs)
link sumber

Kamis, 29 Agustus 2013

PB Forki Tolak Tudingan Rugikan Atlet Inkado

Metrotvnews.com, Jakarta: PB Forki membantah tudingan merugikan atlet-atlet Indonesia Karatedo (Inkado) pimpinan Aldrin Tando karena tidak mengharapkan terjadinya dualisme kepengurusan.

"Kami tidak menghendaki terjadinya dualisme kepengurusan di Inkado. Kami selalu meminta kedua kepengurusan tersebut untuk bersatu agar para atlet tidak dirugikan. Tapi kedua pihak ternyata sulit untuk bersatu," ujar Humas Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB Forki) Fauzi Saidi saat dihubungi di Jakarta, Kamis (29/8).

Fauzi menanggapi keluhan atlet Inkado pimpinan Aldrin Tando yang tidak diperbolehkan tampil pada Kejurnas Piala Mendagri XVII di Bali, 29-31 Agustus 2013.

"Sebelumnya, PB Forki sudah melakukan pertemuan dengan kedua kubu yaitu Inkado pimpinan Aldrin Tando hasil Mubes Istimewa pada Maret 2013 di Jakarta dan Inkado pimpinan Subagio hasil Mubes pada Januari 2013 di Cibubur. Tapi ternyata kedua pihak belum bisa duduk bersama, akhirnya PB
Forki mengeluarkan surat untuk pengiriman peserta kejuaraan Piala Mendagri itu harus melalui Inkado yang dipimpin oleh Subagio," kata dia.

Ia mengatakan dengan keluarnya surat tersebut, Inkado pimpinan Aldrin Tando mempermasalahkan hal itu. "Ada pertemuan kembali dari pihak Inkado kubu Aldrin dengan Ketum PB Forki Hendardji Soepandji yang mempermasalahkan surat tersebut. Lalu dikeluarkan surat kembali bahwa diimbau dan dianjurkan agar peserta dari tim Inkado adalah hasil Mubes yang berlangsung pada Januari 2013 di Cibubur itu," ujar dia.

Terkait pendaftaran administrasi atlet dari Inkado, ia mengatakan setiap pendaftaran atlet pada Kejurnas Piala Mendagri XVII di Bali dilakukan verifikasi.

"Panitia penyelenggara harus memverifikasi nama yang sesuai dengan petunjuk dari PB Forki. Pada prinsipnya kami tidak mengharapkan terjadinya dualisme kepengurusan. Ini masalah intern saja. Kami berharap masalah intern tersebut jangan sampai merugikan atlet," kata dia.

Sebelumnya, Pengurus Besar Federasi Olahraga Karatedo Indonesia (PB Forki) dinilai telah merugikan atlet-atlet Pengurus Induk Indonesia Karatedo (Inkado) pimpinan Aldrin Tando karena tidak diperbolehkan tampil pada Kejurnas Piala Mendagri XVII di Bali, 29-31 Agustus 2013.

Hal itu diungkapkan Ketua Harian Induk Inkado Asril Aszhari (ketua Harian Induk Inkado) menanggapi surat PB Forki kepada Panitia Kejurnas Piala
Mendagri XVII yang hanya memperbolehkan atlet Inkado pimpinan Subagio yang tampil pada Kejurnas tersebut.

"Surat PB Forki itu jelas memihak. Padahal kepengurusan kami sah karena dipilih melalui Mubes Istimewa yang diikuti 28 Korda Inkado seluruh Indonesia," ujar Asril Aszhari di Jakarta, Rabu (28/8). (Antara)

Editor: Agus Tri Wibowo
Link Sumber

OC Kaligis Somasi PB Forki

JAKARTA,TRIBUN-TIMUR.COM- - Kisruh terkait pelarangan atlet-atlet Perguruan Inkado pimpinan Aldrin Tando mengikuti Kejurnas Karate Piala Mendagri XVII-2013 di Bali, terus berlanjut. Bahkan eskalasi kekisruhan cenderung membesar dengan kemungkinan kasus pelarangan tersebut bergeser ke ranah hukum.

Kemungkinan segera mengemukanya kasus tersebut ke ranah hukum paling tidak sudah diawali dengan adanya surat somasi yang dilayangkan oleh pengacara kondang Prof.DR. Otto Cornelis Kaligis, SH, MH, sebagai kuasa hukum dari perguruan Inkado pimpinan Aldrin Tando.

Surat somasi yang disampaikan oleh O.C Kaligis dari O. C. Kaligis Associates, Advocates & Legal Consultans itu ditujukan kepada Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (PB FORKI) yang beralamat di Gedung Direksi Gelora Bung Karno, Lantai 8, Jalan Pintu I, Senayan. Dalam surat bernomor 1148/0CK-VIII/2013 yang dikirim 28 Agustus 2013 itu, Kaligis antara lain mempertanyakan rekomendasi yang diberikan Sekjen PB FORKI terhadap kepengurusan Inkado pimpinan H. Subagio, SH, M.Si.

Materi dari rekomendasi Sekjen PB FORKI itu berupa penegasan bahwa untuk Kejurnas Karate Piala Mendagri di Bali yang mewakili Inkado adalah dari perguruan Inkado pimpinan H.Subagio, SH, M.Si. Bukan karateka Inkado-nya Aldrin Tando. Akibatnya, karateka Inkado pimpinan Aldrin Tando tidak diperkenankan berpartisipasi pada Kejurnas yang berlangsung sejak Kamis (29/8/2013) hingga Minggu (31/8/2013) itu.

Menurut Kaligis, rekomendasi tersebut menyalahi atau bertentangan dengan AD/ART PB FORKI. Khususnya, Pasal 4 AD yang menyatakan bahwa PB FORKI hanyalah bertugas mengkoordinasi dan membina organisasi perguruan.

Seperti diberitakan sebelumnya, larangan terhadap karateka Inkado pimpinan Aldrin Tando mengikuti Kejurnas Piala Mendagri di Bali disebut-sebut membuktikan tidak netralnya PB FORKI. Kekecewan terhadap PB FORKI, tidak hanya dialami oleh para atlet, tapi juga wasit..

Salah seorang wasit, Cecep Sucita Laksana SE, merasa kecewa terhadap keputusan Forki yang melarang dirinya tampil di Kejurna Piala Mendagri tersebut.

"Padahal di Kejurnas itu saya akan upgrade lisensi saya sebagai wasit. Eh kenyataannya dilarang hanya karena ada dualisme kepengurusan di Inkado," ujar Cecep.

Seharusnya, kata Cecep, Forki bersikap profesional dalam masalah tersebut. Karena lisensi wasit dikeluarkan oleh Forki, bukan perguruan.

Yang ironisnya lagi, dia harus membuat pernyataan dukungan kepada Subagio selaku Ketua Umum PB Inkado.

"Saya memilih Inkado di bawah pimpinan Pak Aldrin, karena saya melihat mereka lah yang benar," ujarnya.

Dia berharap, ke depan Forki tidak mengambil kebijakan yang merugikan wasit.

"Hanya karena ada permasalahan di perguruan, kami dikorbankan. Kami mempertanyakan netralitas Forki," ujarnya.

Kekecewaan juga dikemukakan Chief Delegation Perguruan Pengurus Induk Inkado pimpinan Aldrin Tando, Denny Tumiwa. Diakui Denny Tumiwa, adanya larangan tampil di Kejurnas Piala Mendagri akan mematahkan semangat karatekanya.

Terkait karateka yang akan tampil di Piala Mendagri, menurut Denny Tumiwa, adalah atlet terbaik hasil seleksi di Kejurnas Inkado baru-baru lalu sebelum adanya perpecahan di tubuh perguruan karate tersebut.

"Yang menjadi pertanyaan kenapa atlet yang tidak tahu menahu soal adanya perpecahan itu iukut menjadi korban,” tandas Denny Tumiwa.

Dikatakan Denny, , seharusnya dalam menyikapi kasus dualisme ini, PB.FORKi tetap netral dan tidak memihak pada kubu manapun. Bahkan, intitusi karate di Indonesia itu seharusnya mencarikan solusi agar tidak terjadi dualisme kepengurusan.

“Forki harusnya bersikap netral dalam menyikapi kasus ini. Bukan sebaliknya mereka memihak kepada salah satu kubu yang akhirnya merugikan para atlet. Ini bisa dikatakan mereka menghambat prestasi atlet,” ungkap Denny.

Editor: Muh. Taufik
Sumber: Tribunnews

Rabu, 28 Agustus 2013

Netralitas Forki Dipertanyakan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kekecewan terhadap PB Forki, tidak hanya dialami oleh para atlet, tapi juga wasit dari Pengurus IndukInkado pimpinan Aldrin Tando.
Salah seorang wasit, Cecep Sucita Laksana SE, merasa kecewa terhadap keputusan Forki yang melarang dirinya tampil di Kejurnas Piala Mendagri XVII di Bali, Kamis-Minggu (29-31/8).
"Padahal di Kejurnas itu saya akan upgrade lisensi saya sebagai wasit. Eh kenyataannya dilarang hanya karena ada dualisme kepengurusan di Inkado," ujar Cecep ketika dihubungi, Rabu (28/8/2013).
Seharusnya, kata Cecep, Forki bersikap profesional dalam masalah tersebut. Karena lisensi wasit dikeluarkan oleh Forki, bukan perguruan.
Yang ironisnya lagi, dia harus membuat pernyataan dukungan kepada Subagio selaku Ketua Umum PB Inkado.